Motto 3 M menjadi program unggulan SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya di bawah asuhan Kepala Sekolah Drs.Ade Nuryadin, 3 M tersebut adalah TIDAK ( Merokok, Main HP dan Momotoran). Program ini diterapkan Drs.Ade belum genap setahun semenjak beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah.
Dalam rangka mewujudkan program itu, pada Jum’at pagi sekira jam 07.30 WIB selesai pelaksanaan Shalat Duha bersama, sekitar 700 an siswa-siswi bersama para guru mengikuti kegiatan pembinaan dan penyuluhan pelajar.
Hadir sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dan memotivasi siswa adalah komunitas Manasix (Mantan Narapidana Tasix) pimpinan sdr.Asep Ugar dan rekan-rekan serta personil dari Polres Tasikmalaya Kota AIPDA Dani Firmansyah,S.Kom staf Humas Polres Tasikmalaya Kota.
Dalam kesempatan itu sdr.Asep dari Manasix menyampaikan perjalanan pengalaman hidupnya yang harus merasakan derita di balik jeruji besi. Ia harus berurusan dengan hukum setelah terjerat dalam penyalahgunaan dan peredaran Narkoba.
“Segala yang saya miliki hancur, rusak, dari mulai harta, pekerjaan, dan keluarga”, kata Asep Ugar kepada ratusan anak yang mendengarkan testimoninya.
Untuk itu Ia sangat berharap tidak ada lagi generasi muda khususnya di Kota Tasikmalaya yang mengikuti jejak langkahnya.
Sementara itu AIPDA Dani selaku staf Humas Polres Tasikmalaya Kota menyampaikan bahwa saat ini generasi muda yang sering disebut dengan generasi millineal ini adalah warga masyarakat dengan komposisi yang paling dominan dibandingkan kelompok umur lainnya. Sehingga pembinaan generasi muda menjadi sesuatu yang sangat penting.
Melanjutkan materi pembinaan dari narasumber sebelumnya, AIPDA Dani menyampaikan bahasan tentang keselamatan berlalu-lintas. Data dari PBB disampaikan bahwa angka kematian di dunia akibat kecelakaan lalu-lintas menduduki angka ke-3 setelah penyakit jantung dan penyakit AIDS.
“Kecelakaan lalu-lintas bisa disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor manusia, kendaraan dan lingkungan” kata AIPDA Dani.
“Namun yang paling dominan kecelakaan lalu-lintas disebabkan oleh faktor manusia / kelalaian”, tambah staf Humas Polres itu. Oleh karena itu diharapkan para pelajar ini menjadi pelopor keselamatan berlalu-lintas. Apalagi untuk usia pelajar SMP ini belum boleh membawa sepeda motor karena belum cukup umur untuk memiliki SIM.
Ustadz Heri salah seorang anggota Manasix yang berlatar belakang pendidikan pesantren mengatakan bahwa peredaran Miras dan Narkoba ini sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan. Semua lapisan masyarakat tidak luput dari jeratan Narkoba, termasuk dirinya yang lama mondok di pesantren. Kegiatan diakhiri dengan tanya-jawab dari siswa kepada narasumber denga dipandu oleh Kepala Sekolah.