Suasana di lokasi Shelter PKL Dadaha pada Kamis tanggal 11 Januari 2018 jam 10.00 WIB sedikit memamas, di tempat itu beberapa pedagang kaki lima (PKL) melaksanakan aksi spontanitas.
Mereka melaksanakan aksi pembakaran roda yang sudah tidak dipakai/sudah rusak serta gundukan sampah oleh para PKL, aksi ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pemkot Tasikmalaya yang dianggap tidak adil kepada para PKL yang sudah mentaati intruksi Pemkot untuk pindah ke shelter PKL. Sedangkan PKL yang berada di Blok Babakan Serang masih bisa berjualan dan menolak menempati shelter PKL.
Akibatnya para PKL yang sudah pindah ke shelter merasa kecewa dan sudah tiga hari belum dapat berjualan sebagaimana biasanya padahal sudah mantaati Pemerintah Kota, sedangkan yang menolak justru dapat berjualan.
Anggota Polsek Cihideung Polres Tasikmalaya Kota mendatangi massa PKL yang melaksanakan aksi tersebut, petugas meminta para PKL tidak melaksanakan kegiatan yang kontra produktif dan merugikan diri sendiri.
Adapun alasan penolakan dari PKL Blok Babakan Serang yang tidak mau pindah ke Shelter PKL karena mereka ingin bertemu langsung dengan Walikota Tasikmalaya. Mereka ingin mendengar penjelaskan keputusan dari Pemkot Tasikmalaya.
Sementara itu PKL Shelter menyampaikan bila tidak ada ketegasan terhadap PKL yang menolak pindah, kemungkinkan akan terjadi aksi dari PKL yang sudah mengikuti intruksi Pemkot. Konflik horizontal antara para PKL akan terjadi akibat tidak ada ketegasan Pemkot terhadap semua PKL Dadaha.
