Buntut dari kesalahpahaman antara Polisi Desa Cinunjang Kec.Cineam dengan salah satu anggota LSM GIBAS berujung dengan dilaksanakannya kegiatan audiensi pada hari Jumat, 21 April 2017 mulai Jam 09.30 s/d 10.30 WIB bertempat di Aula Kantor Ds.Cinunjang Kec.Gunung Tanjung Kab. Tasikmalaya. Adapun permasalahan ini bermula saat Sdr. Aceng Polisi Desa Cinunjang yang diduga telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan penghinaan terhadap LSM Gibas.
Awalnya 3 orang warga Desa Cinunjang Sdr. Ihad, Udeh, dan Dede meminta bantuan kepada Sdr.Ian untuk memasang listrik dan disanggupi sdr.Ian akan dipasang dalam jangka waktu 8 bulan. Saudara Aceng selaku Perangkat Desa diminta oleh warga untuk menanyakan kapan pemasangan selesai karena setelah 8 bulan belum teralisasi, saat ditanyakan ternyata Sdr.Ian masih ditahan karena tersangkut kasus kayu. Setelah menunggu 2 tahun pihak warga menyerahkan semua pemasangan listrik kepada sdr. Amin. Saudara Amin diberikan dana sebesar Rp. 1.500.000,- untuk mengurus pemasangan listrik. Selanjutnya warga terus menanyakan kepada sdr. Aceng kapan listrik bisa dipasang, sdr.Aceng pun menemui sdr.Amin dan melontarkan kata-kata yang mengatakan bahwa sdr.Amin adalah orang tidak benar, anggota LSM GIBAS, dan akan diperkarakan.
Pada kegiatan audiensi ini diikuti oleh 30 orang perwakilan LSM Gibas Kota/Kab.Tasikmalaya dibawah pimpinan Sdr. Agus (Ketua Gibas Kota Tasikmalaya) dan Sdr. Ade Maman (Ketua Gibas Kab. Tasikmalaya) masa aksi diterima oleh Camat Gunung Tanjung, Kepala Desa Gunung Tanjung, Kapolsek Gunung Tanjung serta Danramil Manonjaya.
Beberapa hal yang disampaikan oleh peserta audiensi diantaranya :
Sdr. Bambang Camat Gunung Tanjung intinya permohonan maaf kepada LSM GIBAS karena ada oknum pegawai desa yang diduga telah melak perbuatan tidak menyenangkan/menyinggung organisasi LSM GIBAS. LSM GIBAS merupakan mitra kerja pemerintah. Sehingga dengan ini pihak Kecamatan membuka pintu secara kekeluargaan untuk melaksanakan koordinasi dalam setiap kegiatan.
Sekjen GIBAS Kota Tasikmalaya menyampaikan bahwa Ia menyesalkan adanya oknum Pegawai Desa Cinunjang yaitu Poldes yang menghina Organisasi LSM GIBAS. Pihak GIBAS meminta kasus ini bisa diusut secara hukum.
IPTU Entis Sutisna selaku Kapolsek Gunung Tanjung menyampaikan agar permasalahan tersebut diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan. Ia meminta oknum Pegawai Desa meminta maaf kepada LSM GIBAS. Apabila pihak LSM GIBAS melakukan upaya hukum dengan melaporkan permasalahan tersebut, pihak Kepolisian siap menerima laporan dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kapten Iyan selaku Danramil Manonjaya meminta agar permasalahan ini diselesaikan secara musyawarahkan mufakat bukan mengedepankan kekerasan. Ia meminta LSM GIBAS tidak melakukan perbuatan anarkis, apalagi penganiayaan terhadap Poldes tersebut. Karena Indonesia adalah negara hukum. Apabila tidak ada penyelesaian secara musyawarah mufakat dipersilahkan pohak LSM GIBAS untuk melakukan upaya hukum. Selain itu LSM GIBAS harus mengerti arti lambang Kujang sebagai simbol Siliwangi yang digunakan oleh LSM GIBAS sehingga dalam melaksanakan kegiatan dilapangan harus sesuai spirit Siliwangi.
Sdr.Agus Ketua LSM GIBAS Kota Tasikmalaya menyampaikan bahwa TNI merupakan sesepuh dari LSM GIBAS sehingga perlu menghargai arti lambang yang digunakan oleh LSM GIBAS. Secara pribadi Ia sudah memaafkan perbuatan Poldes tersebut namun secara organisasi akan dilakukan upaya hukum. Ia meminta kepada pihak Kepolisian untuk meproses secara hukum oknum Poldes yang diduga melakukan perbuatan penghinaan.
Sementara sdr. Aceng Polisi Desa Cinunjang menyampaikan masalah ini berawal dari kesalahpahaman yang diawali adanya keinginan pemasangan instalasi listrik warga Ds.Cinunjang. Namun sudah sekian lama tidak teralisasi dan warga sudah menyerahkan sejumlah uang. Selanjutnya Ia menyampaikan permintaan maaf terhadap LSM GIBAS terkait permaslahan tersebut.
