Subbag Humas Polres Tasikmalaya Kota kedatangan tamu istimewa dari Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri hari ini Senin 11 September 2017. Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri Kombes. Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.Si. menyambangi Polres Tasikmalaya Kota bersama tim untuk membuat program liputan. Tim diterima langsung oleh Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Adi Nugraha,S.IK di lobby ruang Kapolres.
Kombes Pudjo -demikian beliau sering dipanggil- didampingi oleh AKBP Djunaedi dan beberapa kru produksi dari Tribrata TV Jakarta. Kedatangan Kombes Pudjo bersama tim adalah untuk memproduksi tayangan dengan tema pencegahan radikalisme di masyarakat. Kombes Pudjo bukanlah orang baru di dunia humas, sebelum berdinas di Mabes Polri, Kombes Podjo pernah menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jabar.
Seperti kita ketahui bahwa pada pertengahan Desember 2016 di Kota Tasikmalaya khususnya di wilayah Kec.Indihiang, pernah diamankan salah seorang yang terkait dengan jaringan terorisme. Peran pelaku pada saat itu adalah mempengaruhi dan mendorong orang lain untuk melakukan bom diri yang dikenal dengan “menjadi pengantin”. Aksi itu sendiri direncakan akan dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, beruntung aksi tersebut dapat tercium petugas Densus 88 Anti Teror Polri dan segera digagalkan.
Menyikapi fenome seperti itu nampak jelas bahwa faham radikal begitu mudah tersebar di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dengan kemudahan cara komunikasi seiring perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini. Untuk itu Kombes Pudjo bermaksud untuk memproduksi tayangan yang menampilkan upaya dari Polres Tasikmalaya Kota khususnya Polsek Indihiang dalam memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat agar terhindar dari faham radikal dan kekerasan.
Bertempat di Babakan Jawa Kp.Padasuka Kel.Sukamaju Kaler Kec.Indihiang, tim dari Tribrata TV Jakarta mengambil beberapa scene gambar, termasuk saat anggota Bhabinkamtibmas Polsek Indihiang melakukan penyuluhan kepada warga. Tidak lupa wawancara dari nara sumber di lokasi. Rekaman gambar tersebut selanjutnya akan dilakukan editing oleh tim untuk menjadi tayangan yang bersifat edukasi memberikan pencerahan bagi masyarakat yang rawan terpengaruh oleh faham radikal.