Kegiatan anggota Polri dalam memelihara Kamtibmas harus didukung oleh keterampilan dan kemahiran teknis, penggunaan senjata api salah satunya. Senjata api adalah alat khusus yang dimiliki oleh anggota Polri dalam hal mendukung pelaksanaan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Penggunaanya merupakan cara terakhir anggota Polri untuk mencegah terjadinya kejahatan yang dapat mencederai/membuat mati anggota Polri maupun masyarakat.
Guna memantapkan kembali kemampuan dan kemahiran anggota Polri dalam menggunakan senjata api, pada Kamis 2 November 2017 jam 08.00 WIB di Lapang Tembak Situ Beet Kec.Mangkubumi telah dilaksanakan latihan menembak.
Latihan ini dipimpin oleh Kabag Sumda Kompol Drs.H.Sutisna,MSi, instruktur menembak Kapolsek Pagerageung AKP. Trisna SH, Kapolsek Rajapolah AKP Glantiko Nagiewanto,SH. dan Kasubbag Humas IPTU Suyitno.
Peserta latihan adalah para Kapolsek, para Kanit Polsek dan anggota Dalmas Satuan Sabhara. Para peserta ini menggunakan senjata api genggam jenis revolver, khusus anggota Dalmas mereka menggunakan senjata bahu jenis SS1 V5.
Dari hasil latihan tersebut secara umum menunjukkan hasil yang menggembirakan, mayoritas masih menguasai pengunaan senjata api baik genggam maupun bahu dengan baik. Terbukti dari hasil penembakan yang menunjukkan nilai cukup secara umum. Memang ada beberapa hasil yang dinilai kurang namun hanya beberapa orang.
Yang cukup mengejutkan adalah dalam latihan tersebut pada jenis senjata genggam, hasil tertinggi dicapai oleh Waka Polres Kompol Mujianto,S.IK disusul oleh AKP Aniek Sulistyani Kasubbag Pers dan peringkat ketiga adalah Aiptu Budi Yohanes anggota Polsek Ciawi.
Dari latihan tersebut dapat diketahui kemampuan anggota Polri apabila suatu ketika dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan penggunaan senjata api maka akan tetap sasaran dan tidak menimbulkan korban salah sasaran.
