Pada hari Senin tanggal 26 September 2016 mulai pukul 10.45 s/d 13.25 WIB Polsek Indihiang telah melaksanakan pengamanan unjuk rasa yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Pertanian UNSIL Tasikmalaya bertempat di Pemkot Tasikmalaya dan DPRD. Massa berjumlah kurang lebih 250 orang dibawah pimpinan korlap Sdr. Hamdan Taufik Filri, aksi tersebut menyikapi tentang Reformasi Agraria untuk kesejahteraan petani dan refleksi memperingti Hari Tani Nasional. Setibanya di Pemkot para mahasiswa langsung berorasi dan menggelar beberapa spanduk dan pamflet yang bertuliskan :
– wujudkan swasembada pangan;
– hentikan impor pangan;
– tegakan UU No. 5 th 1960;
– tangkap mafia-mafia pangan;
– subur tirani di negeri agraria;
– wujudkan Nawacita swasembada pangan;
– Hentikan pengalihan fungsi lahan;
– Berikan kesejahteraan untuk pejuang rakyat;
Adapun inti dari orasi tersebut adalah sbb :
– petani sampai sekarang belum mendapatkan perlindungan dari pemerintah dan tdk ada regulasi hukum yg jelas utk mensejahterakan petani.
– meminta kepada pemerintah untuk merepolusi agraria di negara kita.
Para pengunjuk rasa diterima oleh Asda 2 Drs. Nana Rosadi dan memberikan tanggapan yg intinya bahwa Pemkot akan menyampaikan aspirasi ini kepada Walikota. Apapun aspirasi yang disampaikan kami paham betul serta saya ucapkan terimakasih para mahasiswa sudah memiliki tekad utk memperjuangkan nasib para petani. Masalah rencana audensi yang akan datang kami siap membantu dan akan memfasilitasinya serta akan menghadirkan instansi/dinas terkait asal pelaksanaannya sebelum tgl 28 Oktober 2016 karena Walikotanya akan Cuti.
Sebelum melajutkan aksinya ke DPRD masa aksi melakukan teatrikal yang menggambarkan kondisi petani yang semakin terpuruk dalam kemiskinan.
Pada pukul 12.30 WIB unjukrasa di Pemkot telah selesai dilanjutkan ke
DPRD Kota Tsm.
Setibanya di DPRD. Kota Tsm masa aksi langsung melkukan orasi yg intinya bahwa :
– Pemetintah tidak melaksanakan amanat UU artinya bahwa pemerintah tidak peduli dengan nasib para petani yang miskin dan justru berpihak kepada para kapitalis yang berduit.
– Menurut BPS bahwa Kota Tasikmalaya adalah merupakan kota termiskin di jawa barat.
– Kita membela para petani yang tertindas karena lahan petani semakin habis karena sudah dialihfungsikan menjadi bangunan.
– Tidak ada upaya sedikitpun dari pemetintah yang memperjuangkan nasib petani dengan bukti bahwa para petani masih tetap miskin.
Massa aksi diterima oleh komisi 4 Sdr. Rahmat Sugandar dan Heri Ahmadi dan langsung memberikan tanggapannya yaitu :
Dewan mengucapkan terimakasih atas penyampaian aspirasinya dan akan kami tampung serta akan disampailan kepada pimpinan melalui Komisi 2 yang membawahinya. Banyak lahan yang sekarang ini belum terselamatkan karena regulasi hukumnya belum jelas karena RDTR nya belum keluar. Selanjutnya dilaksanakan penandatangan surat komitmen yg ditandatangani oleh Sdr. Rahmat Sugandar mewakili ketua DPRD. Pada pukul 13.25. WIB aksi telah selesai dengan situasi aman dilanjutkan aksi di sekitar tugu Adipura Jl. HZ. Musofa Kota Tasikmalaya.