Intoleransi dan kekerasan tengah menghantui kita bersama, sadar atau tidak hal tersebut hadir di sekitar kita di keseharian kita. Perbedaan pendapat yang dulu hanya menjadi bahan diskusi dan menjadi konsumsi orang yang berselisih, saat ini sudah tidak malu-malu lagi muncul ke permukaan menjadi konsumsi publik. Media sosial seolah-olah menjadi arena baru pergulatan ide, gagasan dan pendapat. Seolah tidak kalah sengit dengan Padang Kurusetra tempat perang Baratayudha terjadi.
Kondisi tersebut diatas menjadi keprihatinan kita bersama, saat ini tidak aneh bila ada orang yang terlibat pertikaian dengan orang yang tidak kenal sama-sekali. Pada beberapa kejadian, pertikaian yang berawal dari perbedaan pendapat di media social berakhir di dunia nyata. Kasus murid SMP yang melakukan perisakan kepada siswi lainnya di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta adalah gambaran nyata bahwa kekerasan sudah menggejala pada sebagian masyarakat. Pada tingkat yang lebih tinggi, pertikaian berubah menjadi konflik antara kelompok yang berbeda faham dan ideology. Hal tersebut sangat rawan bagi persatuan bangsa Indonesia bila dibiarkan berlarut-larut.
Untuk menjawab kondisi tersebut Kapolda Jabar IRJEN Pol.DR.Drs.Anton Charliyan,MPKN menggagas suatu kegiatan yang diharapkan dapat memperkuat kondisi persatuan yang mulai terkikis. “Sawala Kebangsaan Indonesian National Spirit di Tatar Sunda” Begitulah kegiatan ini diberi nama. Sawala sendiri menurut Wikipedia Sunda adalah diskusi bertukar fikiran dan membahas gagasan.Pada Sawala Kebangsaan perdana ini, hadir ratusan Da’i Kamtibmas dari 22 Polres di Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.
Selama 3 hari sejak Jum’at – Minggu / 21-23 Juli 2017 para santri berkumpul dan melaksanakan kegiatan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jabar di Cisarua Kab.Bandung Barat. Berbagai lomba keagamaan telah disiapkan oleh panitia penyelenggara. Lomba Tilawah Al Qur’an, Lomba Tausyiah, dan Lomba Karya Tulis Anti Hoax. Selain itu panitia juga menyiapkan satu jenis lomba yang istimewa yaitu lomba memasak. Tidak ketinggalan para peserta mendapat pencerahan beberapa materi tentang Wawasan Kebangsaan, Perundang-undangan, hingga terstimoni kesaksian mantan anggota Jamaah Islamiyah Nasir Abas.
Pada hari terakhir pelaksanaan kegiatan, seluruh peserta kegiatan yang dinyatakan sehat mengikuti kegiatan jalan santai mengelilingi wilayah seputar SPN Cisarua. Kegiatan ini diibaratkan sebagai pemusatan dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan. Sebagai symbol para peserta telah selesai melaksanakan kegiatan, para peserta melakukan prosesi pembaretan dan pemasangan pin Dai Kamtibmas. Da’i Kamtibmas Polda Jabar sekarang sudah memiliki identitas baru berupa baret Putih berlis Merah serta pin Da’i Kamtibmas yang disemat di dada.
Dari kegiatan ini Kapolda Jabar berharap para Da’i Kamtibmas dapat menjadi mitra Polri bersama elemen bangsa lainnya untuk menjaga NKRI tetap utuh dalam bingkai persatuan dan persaudaraan.
